Sering ketika masih kecil, kita minum jamu, dan
mengatakan “pahit pahit” dan tidak ingin meminumnya. Tapi, orang tua maupun
Nenek ataupun Kakek memberi tahu cara meminumnya dengan benar, dengan
mengatakan “ minumnya sambil nutup hidung”.
Kenapa menutup hidung ? Ada apa dengan hidung ? Apa hubungannya hidung,
sebagai indra pembau, alat bernafas, dengan rasa jamu yang pahit.
Cita rasa yang timbul saat mengecap
makanan atau meneguk minuman, sesungguhnya merupakan perpaduan Antara rasa dan
bau. Sel penerima rasa terletak di lidah. Pada waktu kalian mengunyah makanan
atau meneguk minuman, sel-sel penerima di lidah dan di hidung menyampaikan
informasi masing-masing ke otak. Kemudian, otak menerima kesan rasa dan bau
yang disampaikan oleh indra pengecap dan pencium. Cita rasa yang lezat selalu
didahului oleh baunya . Ketika rongga hidung tersumbat oleh lendir karena pilek
dan flu, makanan atau minuman akan kehilangan sebagian cita rasanya.
Maka Apabila kita makan dengan menutup hidung, maka itu akan mengurangi kelezatan
makanan, dibanding dengan hidung terbuka.
Ini sudah daya buktikan sebagai bahan KIR saya di SMP dulu. Ini adalah latar belakangnya.
Tetapi saya menggunakan yogurt sebagai bahan percobaan, karena kasihan responden kalau saya suruh minum jamu.
Tetapi saya menggunakan yogurt sebagai bahan percobaan, karena kasihan responden kalau saya suruh minum jamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar